TRASFORMATOR
Transformator merupakan suatu peralatan
listrik yang digunakan untuk mengubah besarantegangan
arus listrik bolak-balik (AC), seperti menaikkan atau menurunkan tegangan listrik (voltase).
Transformator bekerja berdasarkan prinsip fluks listrik dan magnet dimana
antara sisisumber (primer) dan beban (sekunder)
tidak terdapat hubungan secara fisik tetapi secaraelektromagnetik
(induksi-elektromagnet).
Transformator terdiri atas sebuah inti,
yang terbuat dari besi berlapis dandua buah kumparan (lilitan kawat), yaitu
kumparan primer dan kumparansekunder.Prinsip kerja transformator adalah berdasarkan
hukum Ampere dan hukumFaraday, yaitu
: arus listrik dapat menimbulkan medan magnet dansebaliknya medan magnet dapat menimbulkan arus listrik. Jika pada salahsatu
kumparan pada transformator diberi arus bolak-balik (AC) maka jumlahgaris gaya magnet akan berubah-ubah. Akibatnya pada
sisi primer terjadiinduksi. Sisi sekunder menerima garis gaya magnet dari sisi
primer yang jumlahnya berubah-ubah pula. Maka di sisi sekunder juga timbul
induksi,akibatnya antara dua ujung kumparan (lilitan) terdapat beda
tegangan
Dalam transformator terdapat perhitungan untuk
menentukan jumlah lilitanprimer dan sekunder
agar dapat dihasilkan keluaran dengan teganganrendah dan arus besar.
Rumus yang digunakan adalah :
Keterangan :
Np = Jumlah lilitan primer
Ns = Jumlah lilitan sekunder
Vp = Tegangan Input (primer)
Vs = Tegangan Output (sekunder)
Ip = Arus primer (Input)
Is = Arus Output (sekunder)
Jenis-jenis
transformator
1.Step-Up
DC.Transformator step-up adalah
transformator yang memiliki lilitansekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsisebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui
padapembangkit tenaga listrik sebagai
penaik tegangan yang dihasilkangenerator menjadi tegangan tinggi
yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.
Simbol transformator step-up
2.Step-Down
Transformator step-down memiliki lilitan sekunder
lebih sedikit daripadalilitan primer, sehingga
berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator
jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptorAC-DC.
Simbol transformator step-down
3.Autotransformator
Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu
lilitan yang berlanjut secaralistrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator
ini, sebagian lilitanprimer juga merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam
lilitan sekunderselalu berlawanan dengan arus
primer, sehingga untuk tarif daya yangsama
lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipisdibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari
autotransformatoradalah ukuran fisiknya
yang kecil dan kerugian yang lebih rendahdaripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak dapatmemberikan
isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitansekunder.Simbol
autotransformatorSelain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai
penaiktegangan lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5
kali).
4. Autotransformator variabel
Autotransformator variabel
sebenarnya adalah autotransformator biasayang sadapan tengahnya bisa
diubah-ubah, memberikan perbandinganlilitan
primer-sekunder yang berubah-ubah
Simbol autotransformator variabel
5.Transformator
isolasi
Transformator isolasi memiliki
lilitan sekunder yang berjumlah samadengan lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengantegangan primer. Tetapi pada beberapa desain, gulungan
sekunderdibuat sedikit lebih banyak untuk
mengkompensasi kerugian. Transformator seperti ini
berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang.Untuk penerapan audio,
transformator jenis ini telah banyak digantikanoleh kopling
kapasitor.
6.Transformator
pulsa
Transformator pulsa adalah
transformator yang didesain khusus untukmemberikan keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis inimenggunakan material inti yang cepat jenuh sehingga
setelah arusprimer mencapai titik tertentu,
fluks magnet berhenti berubah. KarenaGGL induksi pada
lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahanfluks magnet, transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak jenuh,
yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik arah.
7.Transformator
tiga fasa
Transformator tiga fasa
sebenarnya adalah tiga transformator yangdihubungkan secara khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanyadihubungkan
secara bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkan secaradelta (Δ).
8.Trafo penyesuai
frekuensi
9.Trafo penyaring
frekuensi
10.Trafo penyesuai
impedansi
Kerugian dalam transformator
- kerugian tembaga. Kerugian dalam lilitan tembaga yang disebabkan oleh resistansi tembaga dan arus listrik yang mengalirinya.
- Kerugian kopling. Kerugian yang terjadi karena kopling primer-sekunder tidak sempurna, sehingga tidak semua fluks magnet yang diinduksikan primer memotong lilitan sekunder. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung lilitan secara berlapis-lapis antara primer dan sekunder.
- Kerugian kapasitas liar. Kerugian yang disebabkan oleh kapasitas liar yang terdapat pada lilitan-lilitan transformator. Kerugian ini sangat memengaruhi efisiensi transformator untuk frekuensi tinggi. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung lilitan primer dan sekunder secara semi-acak (bank winding)
- Kerugian histeresis. Kerugian yang terjadi ketika arus primer AC berbalik arah. Disebabkan karena inti transformator tidak dapat mengubah arah fluks magnetnya dengan seketika. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggunakan material inti reluktansi rendah.
- Kerugian efek kulit. Sebagaimana konduktor lain yang dialiri arus bolak-balik, arus cenderung untuk mengalir pada permukaan konduktor. Hal ini memperbesar kerugian kapasitas dan juga menambah resistansi relatif lilitan. Kerugian ini dapat dikurang dengan menggunakan kawat Litz, yaitu kawat yang terdiri dari beberapa kawat kecil yang saling terisolasi. Untuk frekuensi radio digunakan kawat geronggong atau lembaran tipis tembaga sebagai ganti kawat biasa.
- Kerugian arus eddy (arus olak). Kerugian yang disebabkan oleh GGL masukan yang menimbulkan arus dalam inti magnet yang melawan perubahan fluks magnet yang membangkitkan GGL. Karena adanya fluks magnet yang berubah-ubah, terjadi olakan fluks magnet pada material inti. Kerugian ini berkurang kalau digunakan inti berlapis-lapis.
Efisiensi
Efisiensi transformator
dapat diketahui dengan rumus Karena
adanya kerugian pada transformator. Maka efisiensi transformator tidak dapat
mencapai 100%. Untuk transformator daya frekuensi rendah, efisiensi bisa
mencapai 98%.
Pemeriksaan Transformator
Komponen-Komponen
Transformator / Trafo
1.Inti Besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah
jalan fluksi, magnetik yangditimbulkan
oleh arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat darilempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk
mengurangipanas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh
arus pusar atau aruseddy (eddy current).
2. Kumparan Transformator
Kumparan transformator adalah
beberapa lilitan kawat berisolasi yangmembentuk suatu kumparan atau gulungan.
Kumparan tersebut terdiridari kumparan primer dan kumparan
sekunder yang diisolasi baikterhadap inti besi maupun
terhadap antar kumparan dengan isolasi padatseperti
karton, pertinak dan lain-lain. Kumparan tersebut sebagai alattransformasi
tegangan dan arus.
Transformator Ideal
Pada transformator ideal, tidak
ada energi yang diubah menjadi bentukenergi lain di dalam transformator
sehingga daya listrik pada kumparanskunder sama dengan daya listrik pada kumparan primer. Atau dapatdikatakan efisiensi pada transformator ideal adalah
100 persen. untuktransformator ideal berlaku persamaan sebagai berikut :
Transmisi Listrik
Jarak Jauh
Pusat pembangkit listrik biasanya
terletak jauh dari pemukiman ataupelanggan.
Sehingga listrik yang dihasilkan pusat pembangkit listrik perluditransmisikan
dengan jarak yang cukup jauh. Transmisi energi listrik jarak jauh dilakukan dengan menggunakan tegangan tinggi,
dengan alasansebagai berikut:
•Bila tegangan dibuat tinggi maka arus listriknya
menjadi kecil.
•Dengan arus
listrik yang kecil maka energi yang hilang pada kawattransmisi (energi
disipasi) juga kecil.
•Juga dengan arus
kecil cukup digunakan kawat berpenampang relatif lebih kecil,
sehingga lebih ekonomis.Energi listrik atau
daya listrik yang hilang pada kawat transmisi jarak jauhdapat dihitung
dengan persamaan energi dan daya listrik sebagai berikut:
Pusat pembangkit listrik biasanya terletak jauh dari pemukiman ataupelanggan. Sehingga listrik yang dihasilkan pusat pembangkit listrik perluditransmisikan dengan jarak yang cukup jauh. Transmisi energi listrik jarak jauh dilakukan dengan menggunakan tegangan tinggi, dengan alasansebagai berikut:
•Bila tegangan dibuat tinggi maka arus listriknya
menjadi kecil.
•Dengan arus
listrik yang kecil maka energi yang hilang pada kawattransmisi (energi
disipasi) juga kecil
•Juga dengan arus kecil cukup digunakan kawat berpenampang relatif lebih kecil, sehingga lebih ekonomis.Energi listrik atau daya listrik yang hilang pada kawat transmisi jarak jauhdapat dihitung dengan persamaan energi dan daya.
•Juga dengan arus kecil cukup digunakan kawat berpenampang relatif lebih kecil, sehingga lebih ekonomis.Energi listrik atau daya listrik yang hilang pada kawat transmisi jarak jauhdapat dihitung dengan persamaan energi dan daya.
Contoh Soal
1.Sebuah trafo memiliki perbandingan lilitan 10 : 2
dihubungkan ke sumberlistrik 100V untuk
menyalakan sebuah lampu 25 W. Hitunglah teganganlistrik yang diserap
oleh lampu dan kuat arus yang masuk kedalam trafo
Jawab :
Np : Ns =
Vp : Vs
10 : 2 =
100 : Vs
Vs = 20 V
Pp = Ps
Vp . Ip =
Ps
100 . Ip =
25
Ip = 0,25 A
2.Sebuah trafo memiliki perbandingan lilitan kumparan
10:1 dihubung-kanke listrik 100 V untuk
menyalakan sebuah lampu 7,5 W. Jika efisiensitrafo 75 %, berapakah arus
listrik pada kumparan primer?
Diket: Np : Ns = 10:1
Vp = 100 V
Ps = 7,5W
η= 75%
Dit Ip = …
Jawab:η = (Ps/Pp)X100 %
75 % = 7,5/Pp X 100%
0,75 = 7,5/Pp
Pp = 7,7/0,75 = 10W
Pp = Vp . Ip
10 = 100 . Ip
Ip = 0,1 A
PERENCANAAN PENGGULUNGAN TRANSFORMATOR
Bahan–bahan yang diperlukan untuk menggulung suatu
transformatorantara lain :
a. Kern
Kern atau teras besi lunak yang terbentuk dari
kumparan besi lunak yangmengandung silicon yang berbentuk seperti
:
huruf E dan I
b. Koker
Koker atau rumah atau tempat mengulung kumparan primer
dan sekunder
c. Kawat email
Kawat email yang terbuat dari tembaga yang dilapiskan
bahan isolasi yangtahan panas.
Penentuan Gulungan atau volt
Pada system penggulungan trafo,
biasa terjadi penyimpangan kerugian.Seperti kerugian kawat email dan kerugian panas tidak diperhitungkan.Kerugian seperti
ini sekitar 20% sampai 30% dari tembaga gulunganPrimer.Apabila kita ingin
merencanakan gulungan sekunder 100 watt, maka tenagaprimer harus lebih 20%
sampai 25% dari tenaga sekunder. Yang harus selaludiingat bahwa setiap kali
tegangan gulungan sekunder diberi bebantegangannya akan turun.Keterangan :I2 =
arus yang mengalir ke bebanE1 = tegangan gulungan primer dari PLNE2 = tegangan
gulungan sekunderDi negara kita tegangan listrik berfrekuensi sekitar 50 sampai
60circle/second. Oleh sebab itu untuk menghitung gulungan pervolt kita
dapatmemakai rumus :Circle per second x 1 gulunganKeliling besi kern untuk
kokerUntuk menghindarkan panasnya transformator tenaga kita dapat
memakaistandar 56 circle/second sebagai dasar perhitungan. Jadi rumus perhitungan jumlah
gulungan per volt :56 x 1 gulunganKeliling besi kern untuk koker
GULUNG PER VOLT
Yang dimaksud dengan
gulungan per volt yaitu sejumlah gulungan kawatyang disesuaikan untuk tegangan
sebesar 1 Volt.
Untuk menetapkan besar jumlah
gulung per volt dipakai ketentuan
:Rumus :gpv = f / O
DimanaGpv = jumlah gulung per volt
f = frekuensi listrik (50 Hz)
O = luas irisan teras diukur dengan cm2.
Contoh 1 :
Sebuah tempat gulung kawat transformator mempunyai
ukuran lebar 2,5 cmdan tinggi 2 cm. Besar jumlah gulungan per volt
?
Jawab :
gpv = f / O
f = 50 HzO = 2,5 x 2 = 5 Cm2gpv
= 50 / 5= 10 gulung / volt
(setiap 10 lilitan kawat berlaku untuk tegangan
sebesar 1 volt)
Contoh 2 :
Dibutuhkan sebuah transformator
dengan tegangan 220 V untuk gulungprimer
dan tegangan 6 V digulungan sekundernya, lebar tempat gulungankawat 2,5 cm dan tinggi 2 cm. Berapa jumlah gulungan
atau banyaknyalilitan untuk kawatprimer dan sekunder.
Jawab:
O = 2,5 x 2 = 5 cm2gpv
= 50 / 5 = 10 Jadi untuk gulung primer dibutuhkan sejumlah 220 x 10 = 2200
lilitan. Untukgulungan sekunder dibutuhkan 6 x 10 = 60 lilitan. Mengingat
selalu adanyatenaga hilang di tansformator
jumlah lilitan digulungan sekunderditambahkan 10% = 60 +6 = 66
lilitan.Dengan jumlah lilitan tersebut diatas, maka bila gulung primer
dihubungkankepada tegangan listrik jala–jala
sebesar 220 V, gulungan sekundernyamenghasilkan tegangan sebesar 6 volt.
GARIS TENGAH KAWAT
Garis tengah atau tebal kawat tembaga
menentukan kemampuan kawatdilalui arus
listrik. Bila listrik yang mengalir di dalam kawat melebihikemapuan
dari kawat, maka akan mengakibatkan kawat menjadi panas dan jika arus yang melaluinya jauh lebih besar
dari kemampuan kawat, kawatakan terbakar dan putus.
Contoh 3
Suatu alat memakai tenaga listrik
400 Watt dipasang pada tegangan 20 V.Berapa garis tengah kawat yang dibutuhkan untuk menghubungkan alattersebut
ke sumber aliran?
W= 400 watt
E=20 volt
I= W/E= 400/20= 20 A
Agar mampu dilewati arus sebesar 20
A dipakai kawat dengan ukuran garistengah 1 mm.
Transformator jala-jala umumnya mempunyai gulungan yangbercabang guna
menyesuaikan tegangan.
Contoh perencanaan mengulung trafo
Perencanakan sebuah transformator jala-jala dengan
data-data sebagaiberikut : Teras besi
yang dipergunakan mempunyai lebar 2,5 cm dan tinggi 2 cm.Dikehendaki
gulungan primer untuk dipasang pada tegangan 110 V atau 220V dan gulungan sekunder yang menghasilkan tegangan
6 V dan 9 V yang menghasilkan arus 500 MA. Tentukan berapa jumlah gulung primer dan gulung sekunder besertacabang-cabangnya.
Berapa ukuran tebal kawat yang dibutuhkan.Pemecahannya:0 = 2,5 x 2 = 5 Cm2
gpv = 50/5 = 10
Jumlah gulungan primer untuk 110 V : 110 X 10 = 1100
lilitan Jumlah gulung primer untuk 220 V : 220 X 10 = 2200
lilitan. Jumlah gulungan sekunder untuk 6 V : 6 X 10 = 60 lilitan + 10% =
66 lilitan. Jumlah gulungan sekunder untuk 9 V : 9 X 10 = 90 lilitan + 10%
= 99 lilitan.Cara menggulung kawatnya untuk tegangan 110 V dan 220 V tidak
digulungsendiri-sendiri, tetapi cukup mencabang sebagai berikut:Digulung dulu
sebanyak 1100 lilitan untuk 110 V, kemudian ujung dari akhirgulungan disalurkan keluar sebagai cabang untuk
kemudian digulung lagi sebanyak 1100 lilitan lagi untuk tegangan 2200 v..Demikian
halnya pada gulungan sekunder: kawat digulung dulu sebesar 66lilitan untuk
tegangan 6 V kemudian di cabang, untuk kemudian ditambahgulungan lagi
sebesar 33 lilitan buat tegangan 9 V.Selanjutnya
untuk menentukan tebal atau diameter kawat digulung primerdan digulung
sekunder dilakukan sebagai berikut:
Tebal kawat sekunder:
Karena gulung sekunder telah
ditentukan mempunyai besar arus 500 mA,diperlukan kawat yang
mempunyai diameter 0,5 mm (dilihat di daftar tebalkawat)
Tebal kawat primer :
Untuk menentukan tebal kawat untuk kawat gulungan
primer harusdiketahui besar arus primer .
Besar arus primer: II = WL/EI
Dimana :II = besar arus primer.
WL = tenaga digulung primer.
EI = tegangan primer.
Karena besar tegangan primer juga belum diketahui,
maka dapat ditentukandengan memakai rumus :
W1 = 1,25 x W2 (rendemen dianggap 80%)
W1 = besar tegang digulung primer
W2 = besar tegangan digulung sekunder.
Besar tegangan sekunder W2 = E2 X 12.
W2 = tegangan sekunder.
E2 = tegangan sekunder.
Besar arus dan tegangan sekunder telah diketahui
yaitu: 9 V, 0,5 A. (500mA)
Besar tegangan sekunder : W2 = 0 X 0,5 = 4,5 Watt
Besar tegangan primer : W1 = 1,25 X W2= 1,25 X 4,5=
5,625 Watt dibutuhkan 5,6 Watt
Besar arus primer : I1 = W1/E1I1 = 5,6/220= 0,025 A =
25 mA.
Menurut daftar tebal kawat primer untuk untuk 25 mA
berukuran: 0,15 mm.
Dari keterangan di atas transformator
yang direncanakan mempunyaiukuran-ukuran seperti dibawah
ini: Jumlah gulung primer untuk 110 V : 1100 lilitan, diberi cabang
kemudiandigulung lagi sebanyak 1100 lilitan, untuk 220 V.Gulung sekunder untuk
6 V : 66 lilitan, diberi cabang dan ditambah 33 lilitanuntuk 9 V. Tebal kawat
0,15 mm. Tebal kawat sekunder 0,5 mm.Cara menggulung
kawat trafo dilakukan dengan melilitkan kawat secaramerata syaf demi syaf. Antara syaf satu dengan yang
lainnya diberi isolasikertas tipis.
Pembuatan cabang dari lilitan dilakukan dengan membengkokkan kawat diluar lilitan, untuk kemudian dilanjutkanmanggulung
lagi kawat sampai selesai.Guna melakukan itu
semua, pada lobang tempat gulungan dimasukkansepotong kayu ukuran yang sesuai
yang pada kedua belah ujung intinyadimasukkan as dari logam yang
berhubungan dengan alat pemutar.Apakah bagian
primer atau sekunder yang digulung terlebih dulu tidakmenjadi soal
karena keduanya akan memberikan hasil yang sama.
LKS
1. Menjelaskan apa itu transformator
2. Menyebutkan jenis-jenis transformator
3. Menjelaskan cara kerja
Tranformator
4. Menjelaskan transformator yang bagaimana yang ideal
5. Menghitung soal transformator
dengan rumus – rumus yang ada